Petrus Fatlolon Dukung LSM PITA Cegah COVID-19 di Tanimbar
Petrus Fatlolon Dukung LSM PITA Cegah COVID-19 di Tanimbar |
- Petrus Fatlolon Dukung LSM PITA Cegah COVID-19 di Tanimbar
- Petrus Fatlolon Serahkan Sembako kepada Masyarakat Ekonomi Lemah di Tanimbar
- Cinta Laura Imbau Masyarakat Pakai Masker
- Kasrul Selang Pastikan Pasien MA Meninggal karena Sesak Napas, Bukan COVID-19
- Kasrul Selang Ungkap Pasien Dalam Pengawasan Yang Meninggal di Ambon Belum Positif COVID-19
- Joy Andriaans Jelaskan Prosedur Penanganan Pasien COVID-19 di Maluku
- Djauhari Oratmangun Pimpin Webminar Pelatihan Penanganan COVID-19 Bersama Pakar Tiongkok
- Pemprov Papua Kucurkan 77 Milyar Tanggulangi COVID-19 di Papua
- Klemen Tinal Belum Tandatangani Surat Pengajuan PSBB di Papua
- Pemprov Sulawesi Utara Miliki Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) Lawan COVID-19
Petrus Fatlolon Dukung LSM PITA Cegah COVID-19 di Tanimbar Posted: 01 May 2020 07:19 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH.,MH meminta seluruh masyarakat di daerah yang dipimpinnya untuk gunakan masker dalam upaya Penanganan pencegahan Pandemi Virus Corona atau Novel Coronavirus (COVID-19). Hal tersebut Ia utarakan guna mendukung program Pengembangan Masyarakat (PPM) lewat edukasi COVID-19 melalui spanduk, baliho, banner dan flayer oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Ibu Anak Tanimbar (PITA) yang didukung oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi kantor perwakilan Papua Maluku (SKK Migas Pamalu) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd pada Kamis (30/04/2020). "Hal itu sangat efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanimbar, perlu sama-sama kita lakukan juga untuk menerapkan Social Distancing dan Physical Distancing untuk mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak penting dan jauhi tempat ramai serta kurangi sentuhan fisik di luar rumah," ungkap Bupati Fatlolon di ruang kerjanya. Ia pun menekankan pentingnya pencegahan COVID-19 dengan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, seperti saat ke pasar atau berkebun. Fatlolon mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan imun tubuh agar tetap fit dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta perbanyak berdoa untuk keselamatan daerah yang virus tersebut. "Jangan abaikan hal-hal sekecil mulai sekarang kita sudah harus terbiasa untuk menggunakan masker baik itu anak kecil, remaja, pemuda, orang tua. Mari kita tetap tenang dan jangan panik di tengah pandemic corona ini," harapnya. Kemudian Ketua LSM PITA, Jecklin F. Sillety menyampaikan bahwa materi penyuluhan strategi yang dilakukan pihaknya berisi tentang seruan 'Isolasi Mandiri Di Rumah, Cara Membuat Masker kain di Rumah, Sosial Distancing dan Physical Distancing' yang disampaikan dalam kearifan lokal agar dapat lebih cepat diterima masyarakat. "Kita di Tanimbar ini sangat susah untuk disuruh tinggal dirumah atau jangan pergi berkebun, berdasarkan pantauan kami aktivitas masyarakat Tanimbar saat ini berada di Pasar Omele dan Pasar Lama seputaran Tujuh Serangkai sampai ke Dermaga Feri kemudian sampai ke depan BRI Saumlaki, warga beraktivitas tanpa menggunakan masker dan mengabaikan Social Distancing serta Physical Distancing," ungkapnya. Jecklin pun meminta masyarakat di 10 kecamatan itu selalu terapkan social distancing saat keluar rumah dan physical distancing atau kurangi untuk bersentuhan langsung serta wajib pakai masker. Ia berharap spanduk, baliho dan banner yang dipasang di tempat fasilitas umum serta ratusan pamflet yang dibagi dapat dibaca dan dipahami agar masyarakat Tanimbar terhindar COVID-19. "Program sangat mendapat respon positif dari berbagai tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Lermatan dan Bomaki. Semoga program penyuluhan ini terus dilaksanakan agar memberikan edukasi bagi masyarakat awam yang belum mengetahui dengan pasti cara mencegah covid-19. Dalam kegiatan ini masyarakat pun berterima kasih kepada Pemerintah Daerah, SKK MIGAS dan LSM PITA yang sudah membantu mereka untuk memberikan COVID-19," tambanya. (Laura Sobuber) |
Petrus Fatlolon Serahkan Sembako kepada Masyarakat Ekonomi Lemah di Tanimbar Posted: 01 May 2020 07:19 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan pencegahan Pandemi Virus Corona atau Novel Coronavirus (COVID-19) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku menyerahkan bantuan paket Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada masyarakat miskin atau ekonomi lemah pada Rabu (29/04/2020). Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Tanimbar yang juga selaku Ketua Tim gugur COVID-19, Petrus Fatlolon, SH., MH kepada yang berhak menerima dan kecuali bagi penerima bantuan pemerintah, seperti (PKH) dan (BLT) di Desa Olilit sebanyak 419 Kepala Keluarga (KK), Sifnana sebanyak 215 KK dan Kelurahan Saumlaki sebanyak 438 KK. "Saya bersama Forkompimda, Kapolres, Dandim, Danlanal, Dansatradar dan Ketua Tim Penggerak PKK kami datang dan sudah dari Olilit, Sifnana dan Kelurahan Saumlaki mau memberikan bantuan sembako kepada bapak dan ibu sekalian. Bantuan sembako ini dari pemerintah melalui gugus tugas, yang terdiri dari beras 10 kl, gula, minyak goreng, indomie dan susu," kata Bupati Fatlolon. Ia mengimbau untuk semua masyarakat membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan cara menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti cuci tangan, gunakan masker serta patuhi anjuran pemerintah dengan tidak berkumpul dalam jumlah yang banyak. Selain itu Fatlolon juga meminta masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan lokal dengan berkebun dan menanam umbi-umbian, pisang dan kacang hijau guna menjaga ketahanan pangan di daerah. Kemudian ia pun mengajak setiap keluarga untuk berdoa agar Kepulauan Tanimbar terluput dari virus tersebut dan cepat berakhir. "Penyerahan ini secara simbolis nanti kemudian melalui lurah dan Kades akan dibagikan ke rumah masyarakat yang berhak menerima atau ekonomi lemah dan berpenghasilan rendah. Untuk PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN dan BUMD dan para pengusaha tidak dapat bantuan ini," tambahnya. Dalam kegiatan itu dilakukan juga penyerahan bantuan dari PT. PLN berupa token listrik gratis kepada pelanggan PLN daya 450 VA dan diskon 50% bagi pelanggan PLN daya 900 VA subsidi yang akan dibagikan oleh Lurah dna Kepala Desa (Kades). (Laura Sobuber) |
Cinta Laura Imbau Masyarakat Pakai Masker Posted: 01 May 2020 03:25 AM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM – Artis Indonesia berdarah campuran Jerman, Cinta Laura Kiehl mengimbau seluruh masyarakat untuk memakai masker. Gerakan memakai masker itu terkait dengan upaya pencegahan pandemi Virus Corona atau COVID-19. Terlihat dari postingannya pada Senin (27/04/2020), Cinta membagikan foto bersama kedua orangtuanya sambil berpose dengan menggunakan masker. "The Kiehl Rangers in action! Ayo pake masker kalo keluar rumah. #gerakanmemakai masker," tulisnya saat dikutip Lelemuku.com. (Laura Sobuber) |
Kasrul Selang Pastikan Pasien MA Meninggal karena Sesak Napas, Bukan COVID-19 Posted: 01 May 2020 02:55 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, membantah informasi yang beredar di media sosial, bhwa pasien yang meninggal semalam karena covid-19. "Saudara kita itu inisialnya MA dari satu tempat di kota Ambon ini datang ke rumah sakit kurang lebih jam 6 sore. Datang dengan keluhan sesak nafas, ada batuk-batuk kemudian yang bersangkutan juga ada riwayat pengobatan program penyakit yang minum obat selama 6 bulan itu yang penyakit dada itu ,"terangnya melalui pemberitaan indonesiatimur.co pada Jumat (01/05/2020). Dikatakannya, pasien kemudian dirawat di UGD. Saat di rawat di UGD, dilakukan rapid test, dan hasilnya positif. Kemudian dilakukan konsultasi dan kondisi dari pada pasien itu terus memburuk terus melemah semakin sesak. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang isolasi itu jam 22.30. Pada jam kurang lebih 23.40 pasien yang bersangkutan tidak dapat ditolong. "Dalam kondisi pasien sebelum memutuskan nafas terakhir, kita sudah berupaya untuk melakukan swab. Tapi begitu petugas swab datang lagi persiapan mau masuk ke ruangan isolasi ,tiba-tiba Tuhan berkata lai, Dengan demikian, Kasrul menegaskan , sebelum adanya hasil swab, pasien tidak bisa dikatakan positif covid-19. Namun demikian, menurut Kasrul, upaya pencegahan prepentif akan pertimbangan jauh lebih dominan. Apalagi ada beberapa protap menyatakan pasien-pasien yang dengan kondisi seperti itu yang tergolong PDP sambil menunggu swab, maka dilakukan protap seperti pasien yang covid-19. "Disinilah kita dengan keluarga dari subuh dinihari tadi sampai pemakaman itu berdiskusi terus. Kita mengedukasi kepada keluarga tindakan pencegahan itu lebih besar sehingga ada dua opsi. Kalau kita menunggu hasil swab otomatis itu kan paling cepat mungkin 4 hari, karena harus dikirim ke Jakarta. Lab BTKL disini ada sedikit kendala,"ungkapnya. Oleh karena itu, Kasrul menerangkan, mulai keluar dari ruangan isolasi, ke kamar mayat kemudian perlakuan sampai ke tempat pemakaman, semua sudah seperti pasien yang terkonfirmasi, tentunya ini semua dalam rangka pencegahan penyerbaran dari pada covid ini "IniIl tentunya memberikan pengalaman kepada kita semua, bahwa stigma negatif itu juga masih. Jadi lewat media kita mengharapkan edukasi kepada masyarakat bahwa semua protokoler atau semua protab yang sudah ada, kita ikuti. Maka ke tempat pemakaman pun kita menghimbau teman-teman atau keluarga saudara yang ada di tempat pemakaman pun ya stigama kita tidak boleh terlalu negatif kepada ini, karena ini adalah saudara-saudara kita juga, apakah itu sudah menjadi pasien, apalagi sudah dimakamkan begitu,"tandasnya. Kasrul berharap, dengan adanya edukasi terus menerus ke masyarakat, mereka bid amenerima. "Kita harus mengedukasi dan katakan bahwa orang ini kebetulan mengalami sakit, kalau kejadian ini terjadi ke kita, atau keluarga kita kemudian pasien mau kesana dan tidak diterima dan seterusnya, pasti kita sedih,"ujarnya. Dirinya atas nama pribadi maupun Gustu Provinsi Maluku, menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Tak lupa pula dia mengingatkan masyarakat untuk tetap di rumah dan ikuti anjuran pemerintah. (Laura Sobuber) |
Kasrul Selang Ungkap Pasien Dalam Pengawasan Yang Meninggal di Ambon Belum Positif COVID-19 Posted: 01 May 2020 02:55 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM -Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, membantah informasi yang beredar di media sosial, bahwa pasien yang meninggal semalam karena covid-19. "Saudara kita itu inisialnya MA dari satu tempat di kota Ambon ini datang ke rumah sakit kurang lebih jam 6 sore. Datang dengan keluhan sesak nafas, ada batuk-batuk kemudian yang bersangkutan juga ada riwayat pengobatan program penyakit yang minum obat selama 6 bulan itu yang penyakit dada itu ,"terangnya. Dikatakannya, pasien kemudian dirawat di UGD. Saat di rawat di UGD, dilakukan rapid test, dan hasilnya positif. Kemudian dilakukan konsultasi dan kondisi dari pada pasien itu terus memburuk terus melemah semakin sesak. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang isolasi itu jam 22.30. Pada jam kurang lebih 23.40 pasien yang bersangkutan tidak dapat ditolong. "Dalam kondisi pasien sebelum memutuskan nafas terakhir, kita sudah berupaya untuk melakukan swab. Tapi begitu petugas swab datang lagi persiapan mau masuk ke ruangan isolasi ,tiba-tiba Tuhan berkata lain, Dengan demikian, Kasrul menegaskan , sebelum adanya hasil swab, pasien tidak bisa dikatakan positif covid-19. Namun demikian, menurut Kasrul, upaya pencegahan prepentif akan pertimbangan jauh lebih dominan. Apalagi ada beberapa protap menyatakan pasien-pasien yang dengan kondisi seperti itu yang tergolong PDP sambil menunggu swab, maka dilakukan protap seperti pasien yang covid-19. "Disinilah kita dengan keluarga dari subuh dinihari tadi sampai pemakaman itu berdiskusi terus. Kita mengedukasi kepada keluarga tindakan pencegahan itu lebih besar sehingga ada dua opsi. Kalau kita menunggu hasil swab otomatis itu kan paling cepat mungkin 4 hari, karena harus dikirim ke Jakarta. Lab BTKL disini ada sedikit kendala,"ungkapnya. Oleh karena itu, Kasrul menerangkan, mulai keluar dari ruangan isolasi, ke kamar mayat kemudian perlakuan sampai ke tempat pemakaman, semua sudah seperti pasien yang terkonfirmasi, tentunya ini semua dalam rangka pencegahan penyerbaran dari pada covid ini "Ini tentunya memberikan pengalaman kepada kita semua, bahwa stigma negatif itu juga masih. Jadi lewat media kita mengharapkan edukasi kepada masyarakat bahwa semua protokoler atau semua protab yang sudah ada, kita ikuti. Maka ke tempat pemakaman pun kita menghimbau teman-teman atau keluarga saudara yang ada di tempat pemakaman pun ya stigama kita tidak boleh terlalu negatif kepada ini, karena ini adalah saudara-saudara kita juga, apakah itu sudah menjadi pasien, apalagi sudah dimakamkan begitu,"tandasnya. Kasrul berharap, dengan adanya edukasi terus menerus ke masyarakat, mereka bid amenerima. "Kita harus mengedukasi dan katakan bahwa orang ini kebetulan mengalami sakit, kalau kejadian ini terjadi ke kita, atau keluarga kita kemudian pasien mau kesana dan tidak diterima dan seterusnya, pasti kita sedih,"ujarnya. Dirinya atas nama pribadi maupun Gustu Provinsi Maluku, menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. |
Joy Andriaans Jelaskan Prosedur Penanganan Pasien COVID-19 di Maluku Posted: 01 May 2020 02:25 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM – Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz menjelaskan tentang prosedur penanganan pasien di Rumah Sakit terkait protokol COVID-19. Jubir mengatakan, prosedur tersebut sudah berlaku di Kota Ambon. Pihak RSU Dr. Haulussy telah mengeluarkan surat edaran terkait prosedur penanganan pasien yang datang melakukan pemeriksaan atau dirujuk ke IGD dengan gejala covid-19. "Hal ini tidak lepas dari kondisi Kota Ambon yang sudah terjadi transmisi lokal penyebaran COVID-19. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan, seorang pasien yang datang dengan keluhan tenggorokan seperti batuk, pilek, sesak napas, nyeri tenggorokan serta demam, akan langsung dimasukan ke ruang isolasi IGD. Pasien tersebut akan langsung mengisi formulir skrining COVID-19 dan melakukan pemeriksaan darah dan rapid test," lagi kata Jubir. Secara otomatis, pasien tersebut berstatus ODP atau PDP. Semisal hasil pemeriksaan awal, pasien tersebut negatif, maka pasien tersebut dapat melakukan rawat jalan dengan edukasi isolasi mandiri dan wajib melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota Ambon. "Kalau pasien tersebut berstatus PDP, maka langsung dirawat diruang isolasi serta dilakukan foto rontgen disana, dan bila hasil test awal adalah positif, pasien akan mengikuti swab test," lagi jelas Jubir. Ditambahkan lagi, pasien yang hasil rapid testnya negatif, akan tetap mengikuti prosedur pemeriksaan rapid test kedua 10 hari setelah test rapid pertama.Terkait pasien yang meninggal pada saat melakukan perawatan, Jubir menjelaskan, prosedur yang diterapkan sesuai dengan protokol COVID-19. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, lanjut Jubir, seorang pasien yang mengalami gangguan penapasan karena penyakit bawaan, asma dan TBC paru. Ketika dibawah ke rumah sakit umum, pasien tersebut tak tertolong dan meninggal dunia di Rumah Sakit.Dikatakan pula, pasien tersebut ketika merujuk ke Rumah Sakit, keluhannya menyerupai keluhan pasien COVID-19, sehingga diterapkan prosedur penanganan COVID-19. "Kepada pasien sudah dilakukan rapid test dan hasilnya positif, namun rapid test tidak memastikan seorang pasien adalah positif COVID-19. Sampel Swab Test telah diambil untuk memastikan penyebab kematian yang bersangkutan dan hasilnya baru dapat diketahui beberapa hari kedepan" tegas Jubir. Terhadap pasien, telah dilakukan proses pemakaman dengan menggunakan protap COVID-19. "Ini adalah langkah yang diambil oleh pihak rumah sakit untuk mengantisipasi dengan melakukan prosedur pemakaman sesuai protokol COVID-19, mulai dari kesiapan jenasahnya sampai dengan lokasi pemakaman yang telah disiapkan Pemerintah," imbuh Jubir. Untuk diketahui, prosedur penanganan sesuai Protokol COVID-19 dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi dini penyebaran COVID-19 pada wilayah yang rentan dan sudah terdampak transmisi lokal, Rapid Test adalah test awal yang dilakukan untuk mengantisipasi dini penyebaran namun bukan test konkrit untuk memastikan seorang pasien positif COVID-19, karena test konkrit untuk memastikan seorang positif COVID-19 adalah Swab Test. (DiskominfoAmbon) |
Djauhari Oratmangun Pimpin Webminar Pelatihan Penanganan COVID-19 Bersama Pakar Tiongkok Posted: 30 Apr 2020 11:55 PM PDT BEIJING, LELEMUKU.COM – Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia saat ini menjadi ujian berat, khususnya bagi garda terdepan penanganan pandemi yaitu tim medis. Seluruh tim medis di dunia bekerja siang malam tak kenal lelah untuk menangani para pasien Covid-19. Tak salah jika para dokter dan tim medis ini disebut sebagai pahlawan dalam perang memenangkan pandemi Covid-19. Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia, KBRI Beijing bersama Kementerian Luar Negeri RI menggelar kegiatan webinar pelatihan tata cara penanganan garda terdepan Covid-19 bersama pakar dari Tiongkok. Kegiatan ini didukung oleh Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation dan mengundang para pembicara pakar dari Tiongkok yang menjadi garda terdepan saat menangani Covid-19 yang melanda Tiongkok. Webinar menghadirkan panelis yang merupakan para ahli medis dari Affiliated Hospital of Qingdao University yaitu Prof. Niu Haitao, Vice President Affiliated Hospital of Qingdao University, Dept., Prof. Kong Xinjuan, Director of Medical Affairs, Prof. Wei Lili, Assistant President, Prof. Yu Wenchang, Director of Respiratory and Critical Care Department, Prof. Fang Wei, Deputy Director of ICU, Prof. Li Kun, Deputy Director of ICU, Prof. Weng Yunqi, Deputy Director of Emergency Internal Medicine Dept., serta Prof. Feng Wei, Deputy Director of Anesthesiology Dept. Affiliated Hospital of Qingdao University yang berlokasi di Qingdao, Provinsi Shandong adalah salah satu rumah sakit yang mengirimkan tim medis untuk membantu penanganan Covid-19 di Wuhan selama 50 hari, termasuk diantaranya menangani pasien-pasien kritis. Dalam sambutan pembukaan, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun menyampaikan penghargaan yang tinggi atas dedikasi para tim medis yang bekerja keras dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Webinar ini diselenggarakan untuk memfasilitasi diskusi antara tim medis Indonesia dengan para ahli Tiongkok terkait penanganan Covid-19. Tim medis Indonesia juga dapat berbagi pengalaman terkait upaya menekan penyebaran pandemi Covid-19 yang saat ini dihadapi Indonesia, serta bertukar pendapat dengan para pakar Tiongkok. Terdapat 316 orang peserta aktif terdiri dari para dokter dan tim medis, serta perwakilan lebih dari 25 rumah sakit di seluruh Indonesia ikut serta dalam webinar ini. Topik diskusi antara lain terkait penanganan pasien parah, tata cara menghadapi situasi gawat darurat, upaya perlindungan tim medis dari infeksi virus, upaya pencegahan dan karantina mandiri oleh masyarakat serta pendampingan psikologis dalam menghadapi pandemi. Peserta juga diberikan bahan materi diskusi yang tersedia di situs https://ift.tt/2W5Rl26. Para peserta mengikuti kegiatan webinar dengan penuh antusias. Kegiatan ini memberikan lesson learnt garda terdepan Tiongkok dalam menangani pasien Covid-19, sehingga diharapkan dapat turut berkontribusi untuk bekal tim medis Indonesia dalam menangani pasien Covid-19 di tanah air. Webinar ini juga menjadi kick start rangkaian kegiatan perayaan 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Tiongkok yang jatuh pada tahun ini. Setelah pelaksanaan webinar ini, KBRI Beijing akan menyelenggarakan serangkaian webinar yang mengundang pembicara pakar di berbagai bidang termasuk digital economy, Telemedicine, E-Commerce, Creative Economy dan lain-lain. (KedubesBeijing) |
Pemprov Papua Kucurkan 77 Milyar Tanggulangi COVID-19 di Papua Posted: 30 Apr 2020 08:55 PM PDT JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Sebanyak Rp77 miliar resmi dikucurkan Pemerintah Provinsi Papua untuk menanggulangi wabah virus corona atau Covid-19, Kamis (30/4/2020).⠀ |
Klemen Tinal Belum Tandatangani Surat Pengajuan PSBB di Papua Posted: 30 Apr 2020 08:55 PM PDT JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal memastikan belum menandatangani surat apa pun terkait pengajuan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB), menyikapi tingginya penyebaran virus corona atau Covid-19 di bumi cenderawasih.⠀ |
Pemprov Sulawesi Utara Miliki Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) Lawan COVID-19 Posted: 30 Apr 2020 07:55 PM PDT MANADO, LELEMUKU.COM - Presiden Ir. Joko Widodo telah mengabulkan permintaan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE berupa pengadaan laboratorium PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk melawan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Permintaan itu dikemukakan langsung oleh OD-sapaan akrabnya- saat rapat kerja terbatas dengan gubernur se-Indonesia pada Selasa, 24 Maret silam via video conference. "Mudah-mudahan akhir April ini laboratorium itu sudah bisa beroperasi. Saat ini sudah tahap finishing," ungkapnya. Kehadiran laboratorium akan mempermudah tenaga kesehatan untuk secepatnya mengetahui hasil sampel warga yang diperiksa. Selama ini sampel masih dikirim ke laboratorium Makassar sehingga membutuhkan beberapa hari untuk diketahui hasilnya. Laboratorium ini juga akan memungkinkan tenaga kesehatan untuk memeriksa lebih banyak sampel. Jubir Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara dr. Steaven Dandel menyambut positif kehadiran laboratorium PCR di Sulut. Menurutnya, Gugus Tugas Covid-19 dan tenaga kesehatan akan mengalami kesulitan untuk berperang melawan virus dengan ukuran 1/900 diameter rambut manusia ini, jika tidak dipersenjatai dengan laboratorium. Oleh karena itu keberadaan laboratorium Covid-19 di Sulawesi Utara sangat diperlukan. Laboratorium Real Time PCR ini akan memungkinkan memeriksa warga yang masuk bukan hanya berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) melainkan juga ODP (Orang Dalam Pemantauan). Selama ini fokus pemeriksaan swab atau tes Real Time PCR hanya pada warga yang berstatus PDP. Sedangkan warga yang berstatus ODP atau orang yang datang dari lokasi transmisi lokal yang memiliki gejala demam, flu dan batuk, dikenakan tindakan isolasi selama 14 hari. Belum dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai juknis. Dengan adanya laboratorium maka dapat dilakukan pemeriksaan secara massal. Pembangunan laboratorium PCR untuk Covid-19 tidaklah gampang. Karena harus memenuhi beberapa persyaratan ketat. Antara lain laboratorium ini harus dibangun di dalam fasilitas yang memiliki standard Bio Safety Level II. Proses pembangunan lab BSL2 ini biasanya memakan waktu berbulan bulan. Sebenarnya Sulut telah memiliki sekitar 3 alat RT-PCR yang harganya sangat mahal. Alat Real Time PCR ini, mempunyai system pengoperasian tertutup (closed system ). Pada sistem ini, produsen mengeksklusifkan alatnya dan hanya bisa digunakan dengan menggunakan cairan kimia (reagen prime) yang diproduksi oleh mereka sendiri. Produsen ini kemudian mensyaratkan bagi setiap operator yang membeli alat ini untuk menunjukkan sertifikat laboratorium dengan BSL2+, baru mereka akan menjual reagen prime Sars Cov2 ini. Dan untuk mendapatkan sertifikat ini diperlukan proses berbulan-bulan. Semua alat-alat tersebut harus diimpor dan menjadi bahan rebutan di pasar Internasional karena hampir semua negara membutuhkan alat-alat ini. Baik reagennya, semua tube dan pipetingnya, BSC dan bahkan RT PCRnya. Supply-nya sangat terbatas dan waktu indent makin lama makin panjang. Pemerintah Indonesia di tengah desakan dari berbagai pihak untuk memperluas kemampuan pemeriksaan lab RT PCR untuk Covid 19, mengambil langkah strategis dengan memperluas jejaring laboratoriumnya menjadi 78. Salah satunya di Sulawesi Utara. Dalam jangka waktu 1 bulan sudah terlihat progress pembangunan Laboratorium RT PCR Covid19 yang sangat luar biasa. Mengingat untuk membangun laboratorium ini biasanya memerlukan waktu 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Sebagian besar peralatan sudah ada. Yang belum ada dan masih sementara di-import adalah Reagen ekstraksi RNA. Sedangkan tiga petugas lab yang akan mengoperasikan lab ini telah kembali dari magang di lab BBLK Jakarta. Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengungkapkan kendala belum beroperasinya laboratorium tes swab di Sulut adalah kesulitan mendapatkan reagen. Padahal peralatan untuk tes swab sudah disiapkan semua. Kendala tersebut diungkapkan Gubernur saat melakukan video teleconference dengan Kepala BNPB Doni Monardo dari Manado, Rabu 22 April 2020. "Kita sudah siapkan laboratorium dan peralatan di rumah sakit umum daerah. Kita sudah beli semua tetapi terkendala susahnya mendapatkan ekstraksi reagen dari sana untuk dapat kita beli sehingga belum bisa beroperasi," ungkap Gubernur yang saat itu didampingi Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang. Reagen adalah suatu ekstraksi yang dibutuhkan mendeteksi adanya Virus Corona melalui Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Selain itu dikatakan Gubernur Olly, pusat laboratorium Kementerian Kesehatan yang ada di Sulut diharapkan sudah bisa beroperasi dalam waktu dekat sehingga tidak ada kendala lagi dalam mendapatkan hasil-hasil tes. Menanggapi hal itu, Kepala BNPB Doni Monardo berjanji akan meneruskan setiap kendala kepada kementerian terkait supaya dapat segera diatasi.(DiskominfoSulut) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku | Berita Lelemuku - Berita Terbaru dan Terkini. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |