-->

Jeri Yudianto Jelaskan Alasan Papua jadi Tuan Rumah Annual Meeting GCF TF 2023

Jeri Yudianto Jelaskan Alasan Papua jadi Tuan Rumah Annual Meeting GCF TF 2023.lelemuku.com.jpg

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi Papua terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan annual meeting Governor Forest and Climate (GCF) Task Force tahun 2023 mendatang.

Keputusan itu dihasilkan dari pertemuan tahunan Governor Forest and Climate Task Force (GCF TF) Tahun 2022 di Manaus, Brasil, Rabu (16/3/2022) malam, yang mana delegasi Provinsi Papua diwakili Sekda Papua Muhammad Ridwan Rumasukun.

"Provinsi Papua terpilih sebagai host atau tuan rumah GCF TF 2023 yang rencana pelaksanaannya pada bulan Juli - Agustus 2023 mendatang. Dimana ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita di Indonesia, khususnya Provinsi Papua," terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua, Jeri A. Yudianto, lewat pesan singkat Whatsapp, Kamis (17/3/2022).

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua turut hadir dalam pertemuan tahunan GCF (Governors Cilmate and Forest) Task Force atau Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim di Kota Manaus, Negara Bagian Amazonas Brasil, Rabu kemarin.

Dalam kegiatan itu, delegasi Provinsi Papua membawa produk hasil hutan bukan kayu berupa noken yang diperkenalkan kepada masyarakat dunia. Tak hanya itu, turut dibawa madu, sagu serta minyak kayu.

"Dimana untuk semua produk yang ditampilkan itu, merupakan hasil kerjasama masyarakat adat dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Cabang Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup,” jelas Kabid Perencanaan Kehutanan DKLH Papua, Estiko Tri Wiradyo yang ikut dalam delegasi Pemprov Papua.

Diketahui, Provinsi Papua merupakan salah satu pendiri GCF Task Force bersama 9 negara bagian /Provinsi yaitu Acre, Amapa, Amazonas, Maranhao, Mato Grosso, Para (Brazil), California, Illinois (Amerika Serikat), Aceh dan Papua (Indonesia) pada tahun 2009 – 2010.

Kegiatan tersebut digelar mulai 15 hingga 19 Maret 2022, dimana substansi yang dibahas dalam pertemuan itu yakni mengenai ekonomi kehutanan dan hak tenuarial, integrasi teknologi dengan pengetahuan dan kearifan lokal serta dukungan para pihak terkait dengan ekonomi kehutanan dan iklim. (diskominfopapua)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel