-->

PGRI dan Education International Tingkatkan Kapasitas Guru di Papua dan Papua Barat

PGRI dan Education International Tingkatkan Kapasitas di Guru Papua dan Papua Barat

JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bersama Education International (EI) Consortium Projek menggelar kegiatan workshop program mandatory Lingkar Belajar Guru (LBG) guna mewujudkan PGRI kuat, independen, demokratis dan sinambung (KIDS) transformasi di era distrupsi.

Ketua Umum PGRI, Prof. DR. Unifah Rosidi, M.Pd secara remi membuka kegiatan tersebut dengan mengundang pegurus PGRI dari Kabupaten dan Kota seluruh Papua dan Papua Barat selama beberapa hari yang digelar di Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Selasa,13 September 2022.    

Ia berpesan kepada setiap pengurus tetap semangat, tidak menyerah dengan kondisi PGRI saat ini. Sehingga para guru harus mencatat apa saja poin-poin yang menjadi perhatian bersama dalam wadah PGRI agar dapat diusulkan dalam rapat Persidangan dewan guru di Jakarta.

Ketua PGRI Provinsi Papua, DR. Nomensen Mambraku mengatakan LBG hadir untuk mensosialisasikan Program-program GPRI dari pengurus pusat hingga ranting dan cabang kabupaten dan kota agar terakomodasi dengan baik.

“Di tingkat bawah harus mampu menemukan masalah dan dikembalikan ke atas sebagai feed back kepada organisasi induk. Kegiatan-kegiatan di tingkat ranting dan cabang harus terakomondasi dengan baik. kemudian solusinya di data dengan baik dan selanjutnya disampaikan kepada pengurus provinsi/ untuk dilanjutkan ke pusat, itu yang utama,” sebut dia kepada Papua News.
 
Sementara itu, Ketua PGRI Papua Barat, DR. Euis Karwati, M.Pd menyampaikan program LBG merupakan program mandatori dari Pengurus Besar Pusat PGRI dengan dasar bersama kegiatan tersebut adalah satu informasi yang sangat bermanfaat dari pusat ke bawah dan sebaliknya.

Ia menambahkan LBG yang pertama kali ini sangat penting dan strategis bisa membentuk satu forum diskusi, dimana yang akan dibahas adalah permasalah yang terjadi di akar rumput. kemudian PGRI mampu membuat satu solusi bagi kemajuan bersama.

“Program ini telah menjadi salah satu program organisasi, dimana PGRI menjadi anggota dari pada education internaasional consortium projek bersama 338 negara dan juga 2 juta 700 guru sedunia,” kata Karwati.

Hal senada diungkapkan Desry Darwin ,MA, Perwakilan Educational Asia Pasifik bahwa ada  4 organisasi guru di 4 negara, PGRI adalah satu-satunya organisasi guru di Indonesia yang menjadi anggota dari Education Internasional. Menurutnya negara Peru, Jepang, Australia dan Norwegia membutuhkan consortium projek membawai program education internasional yang merupakan organisasi guru sedunia.

“Program kerjasama sudah masuk sejak tahun 1999 dan sampai sekarang  selama 3 tahun yang difokuskan untuk program kerjasama menyentuh akar rumput, yaitu LBG,” ujarnya. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel